Review Film Me Before You: Cinta, Kehilangan, dan Harapan

The Machine Movie – Dalam dunia perfilman romantis, Me Before You menjadi salah satu judul yang tak mudah dilupakan. Film ini bukan hanya menyuguhkan kisah cinta yang manis, namun juga menghadirkan dilema moral, perjuangan hidup, dan makna cinta sejati dalam bentuk yang menyentuh hati. Disutradarai oleh Thea Sharrock dan diadaptasi dari novel populer karya Jojo Moyes, Me Before You sukses membuat banyak penonton terharu bahkan meneteskan air mata.

Sinopsis Singkat

Me Before You berkisah tentang Louisa “Lou” Clark (Emilia Clarke), seorang wanita muda yang ceria, eksentrik, dan penuh warna dalam cara berpakaiannya. Setelah kehilangan pekerjaannya di kafe lokal, Lou menerima tawaran sebagai pengasuh Will Traynor (Sam Claflin), seorang mantan bankir muda sukses yang mengalami kelumpuhan total (quadriplegia) akibat kecelakaan lalu lintas.

Will yang dulu aktif, atletis, dan penuh ambisi, kini hidup di kursi roda dengan dunia yang terasa sangat sempit. Ia menjadi sosok yang dingin, sarkastik, dan nyaris putus asa. Namun, kehadiran Lou dengan semangat hidupnya yang unik perlahan-lahan mulai mengubah Will. Begitu pula, Lou mulai memahami dunia Will yang berbeda, yang penuh dengan keterbatasan dan ketidakpastian.

Kisah Cinta yang Tak Biasa

Apa yang membuat Me Before You berbeda dari film romantis kebanyakan adalah penggambaran cinta yang tidak didasarkan pada keinginan memiliki semata. Cinta dalam film ini adalah tentang memberikan yang terbaik bagi orang lain, meski itu berarti melepaskan. Will menyayangi Lou dan mengapresiasi semua usaha Lou untuk membuatnya bahagia. Namun di sisi lain, Will telah mengambil keputusan hidup yang sulit: menjalani euthanasia (bantuan bunuh diri yang legal di Swiss) karena ia tidak ingin hidup dengan keterbatasan.

Hal inilah yang menjadi titik emosional film—perasaan cinta yang beradu dengan realitas, harapan yang berbenturan dengan pilihan hidup. Lou berusaha keras untuk membujuk Will agar tetap hidup, memperlihatkan bahwa hidupnya masih bisa berarti dan indah. Tapi Will tetap teguh pada keputusannya, bukan karena ia tidak menghargai Lou, tapi justru karena ia sangat mencintainya dan tidak ingin menjadi beban.

Akting yang Menyentuh

Emilia Clarke dikenal lewat perannya sebagai Daenerys Targaryen dalam Game of Thrones, namun dalam Me Before You, ia menunjukkan sisi yang benar-benar berbeda. Dengan ekspresi wajah yang kaya, senyuman yang memikat, dan dialog yang ringan namun menyentuh, Emilia berhasil menghidupkan karakter Lou dengan sangat meyakinkan. Ia memberi Lou kepribadian yang ceria tapi juga rapuh, penuh empati tapi juga tidak sempurna.

Sementara itu, Sam Claflin tampil sangat kuat sebagai Will Traynor. Meski sebagian besar perannya dilakukan dengan duduk di kursi roda, Sam mampu menyampaikan ketegasan, amarah, kekecewaan, dan kasih sayang hanya dengan tatapan dan intonasi suara. Chemistry antara Emilia dan Sam terasa sangat alami dan menyatu, membuat penonton benar-benar merasakan kedekatan emosional mereka.

Isu Kemanusiaan dan Etika

Film ini mengangkat tema yang cukup berat dan kontroversial: hak untuk mati secara layak. Dalam banyak budaya dan hukum, euthanasia adalah hal yang tabu dan ilegal. Namun Me Before You mencoba menyajikan perspektif dari orang yang mengalami penderitaan permanen dan kehilangan kendali atas hidupnya. Bagi sebagian penonton, pilihan Will mungkin terlihat egois atau menyakitkan, tetapi film ini membuka diskusi penting tentang otonomi pribadi, kualitas hidup, dan cinta yang tidak posesif.

Lewat percakapan-percakapan Will dan Lou, penonton diajak memahami bahwa setiap orang memiliki hak menentukan bagaimana mereka ingin hidup (atau tidak hidup). Lou ingin menyelamatkan Will, tetapi Will ingin memberi Lou kebebasan dan masa depan yang tidak terikat oleh dirinya. Film ini membuat kita bertanya: apakah benar mencintai seseorang berarti harus mempertahankannya apa pun yang terjadi? Atau justru merelakan adalah bentuk cinta yang paling murni?

Visual dan Musik yang Mendukung Nuansa

Secara visual, Me Before You menghadirkan nuansa yang hangat dan elegan. Dari rumah bangsawan tempat Will tinggal, hingga perjalanan ke luar negeri yang menjadi momen penting dalam hubungan mereka, semua digambarkan dengan sinematografi yang indah dan lembut.

Musik latar juga memainkan peran penting dalam menciptakan suasana emosional. Lagu-lagu seperti “Photograph” dari Ed Sheeran dan “Not Today” dari Imagine Dragons menjadi soundtrack yang pas dan sangat menyentuh hati. Musiknya tidak berlebihan, namun hadir di saat yang tepat, memperkuat rasa yang ingin disampaikan dalam adegan-adegan penting.

Kritik dan Kontroversi

Meski banyak yang memuji film ini, Me Before You juga tidak lepas dari kritik. Beberapa kelompok penyandang disabilitas menyayangkan bagaimana film ini menggambarkan kehidupan seseorang dengan kelumpuhan seakan-akan tidak layak dijalani. Bagi mereka, narasi film seolah menegaskan bahwa lebih baik mati daripada hidup dengan disabilitas. Ini tentu pandangan yang perlu dikritisi dan dijadikan bahan diskusi lanjutan.

Namun, jika dilihat dari sudut pandang karakter Will yang spesifik—seseorang yang kehilangan gaya hidupnya yang sangat aktif dan tidak dapat menerima perubahan drastis itu—pilihannya lebih bersifat personal daripada mewakili semua penyandang disabilitas.

Pesan dan Makna

Me Before You memberikan banyak pelajaran hidup. Tentang menerima kenyataan yang sulit, tentang mencintai tanpa mengekang, dan tentang menjalani hidup dengan penuh warna selama masih bisa. Will, di akhir hidupnya, tidak hanya meninggalkan cinta, tapi juga semangat kepada Lou untuk hidup lebih berani dan mandiri. Ia mewariskan harapan, bukan kesedihan.

Lou, di sisi lain, belajar bahwa cinta tidak selalu datang dalam bentuk yang mudah. Kadang cinta berarti menerima perpisahan dan belajar tumbuh karenanya. Ia akhirnya berani mengejar impiannya, berkeliling dunia, dan hidup untuk dirinya sendiri, bukan semata-mata untuk orang lain.

Kesimpulan

Me Before You adalah film yang manis sekaligus memilukan. Ia bukan hanya film cinta biasa, tapi juga refleksi tentang makna hidup dan pilihan pribadi. Diperankan dengan luar biasa oleh Emilia Clarke dan Sam Claflin. Film ini membawa penonton dalam perjalanan emosional yang sulit untuk dilupakan.

Jika kamu menyukai film dengan nuansa romantis yang mendalam. Pesan kehidupan yang kuat, dan sentuhan air mata yang elegan, maka Me Before You wajib masuk daftar tontonanmu. Siapkan tisu, karena perjalanan cinta Lou dan Will akan menggugah perasaanmu dan mungkin membuatmu berpikir ulang tentang arti kebahagiaan dan pengorbanan dalam cinta.

Baca Juga : Keseruan Bermain Game Puzzle Portal 2, Wajib Anda Coba