The Machine Movie – Film mitologi Yunani selalu memiliki daya tarik yang tidak membosankan. Mulai dari kisah mitologi klasik seperti Spartacus, hingga film yang lebih baru seperti Percy Jackson. Film yang mengangkat kisah mitologi Yunani kerap menggabungkan unsur-unsur imajinatif dengan realisme magis. Dalam narasinya, diceritakan bahwa manusia hidup berdampingan dengan para monster hingga dewa-dewi. Para dewa digambarkan memiliki kekurangan seperti manusia, sehingga membuat mereka dapat diterima. Mereka pun kerap sombong dan arogan, menambahkan kesan film yang lebih dramatis. Lebih jauh, peradaban Yunani Kuno menjadi titik puncak dari peradaban kuno. Kisah-kisah dan kehidupan mereka yang megah dibuktikan dalam epik cerita melalui begitu banyak film yang diangkat berdasarkan mitologi Yunani Kuno.
Berbagai cerita modern dapat diadaptasi dalam film bertema mitologi Yunani kuno, mulai dari perjalanan epik para pahlawan, tema tragedi, kemenangan, cinta, dan kehilangan. Kisah tersebut terbukti menjadi lahan subur bagi Hollywood dalam menggarap sebuah layar lebar. Memang tidak semua interpretasi mitologi Yunani dengan anggaran besar berhasil menjadi box office. Namun film mitologi Yunani terbaik mencakup film aksi yang berkesan di layar lebar. Seperti epik fantasi Disney hingga imajinasi ulang komik yang ambisius, berbagai proyek Hollywood yang berpengaruh telah didasarkan pada cerita dan tema yang dianggap berasal dari Yunani Kuno.
Film Mitologi Yunani Kuno Klasik Terbaik
The Odyssey menjadi salah satu film mitologi Yunani klasik yang cukup sukses. Dengan durasi sekitar tiga jam, film ini dapat dilihat sebagai film panjang atau miniseri dua bagian. The Odyssey merupakan sebuah adaptasi yang jujur dari mitologi Yunani tentang Odysseus. Kisahnya menceritakan perjalanannya pulang selama 10 tahun setelah peristiwa Perang Troya. Seperti banyak contoh mitologi Yunani kuno lain, The Odyssey menampiloan kisah yang panjang, rumit, dan penuh dengan alegori.
300 Spartan (1962)
Film berjudul The 300 Spartan mungkin memang tidak sepopuler beberapa film mitologi Yunani lainnya, terlebih lagi jika dibandingkan dengan sekuelnya yang berjudul 300 (2006). The 300 Spartans tampak seperti sebuah reka ulang dari Pertempuran Thermopylae yang terjadi antara Xerxes I dan Raja Leonidas. Film ini menampilkan rangkaian pertempuran berskala besar yang mengejutkan dan cukup berhasil membuat banyak orang tertarik menontonnya. The 300 Spartans berhasil membuat epiknya peperangan tampak realistis untuk sebuah film yang tayang di tahun tersebut.
Helen of Troy (1956)
Hellen of Troy terkenal sebagai salah satu film mitologi Yunani paling awal yang diadaptasi dari karya klasik The Illiad dan The Odyssey. Ceritanya ceritanya mengikuti alur yang sama seperti karya aslinya, meskipun menggambarkan raja-raja Yunani dalam sentimen yang lebih buruk untuk membangun elemen kisah cinta Helen dan Paris. Selain itu, yang membuat film ini menarik adalah arahan sang sutradara, Robert Wise yang jenius. Cerita utamanya berpusat tentang Perang Troya dan momen ketika Paris dari Troya bertemu dan jatuh cinta pada Helen, Ratu Sparta. Hal ini menyebabkan mereka berada di tengah-tengah perang dan kejatuhan Paris saat ia melawan Menelaus, Raja Sparta. Meskipun terlihat sebagai film yang epik, film ini lebih condong ke melodrama romantis dibanding aksi peperangan.
Oedipus Rex (1967)
Oedopus Rex adalah sebuah film mitologi Yunani yang dibuat berdasarkan tragedi Yunani karya Sophocles. Film ini mengikuti kisah Oedipus saat ia ditelantarkan di padang pasir saat masih kecil dan diselamatkan oleh raja dan ratu yang penyayang. Ia tumbuh dewasa dan belajar dari Oracle Delphi tentang ramalan bahwa ia akan membunuh ayahnya, Raja Laius, dan menikahi ibunya, Ratu Jocasta. Meskipun sebagian besar dialognya sesuai dengan adegannya, Oedipus Rex berlatar di negara asal Pasolni, Italia, sehingga memberikan sentuhan pribadi. Film ini ditayangkan di Festival Film Internasional Venesia ke-28 dan dinominasikan untuk Penghargaan Golden Lion yang bergengsi.
Antigone (1961)
Antigone adalah sebuah film Yunani tahun 1961 yang diadaptasi dari tragedi Yunani Kuno bernama Antigone karya Sophocles. Film ini dibintangi oleh Irene Papas sebagai pemeran utama dan disutradarai oleh Yorgos Javellas, yang juga mengadaptasi drama tersebut untuk sebuah film berjudul sama. Film ini mengikuti alur cerita dari drama tersebut dengan seksama, tetapi eksekusi akhir cerita sedikit berbeda dari drama. Antigone dalam film berakhir dengan Creon yang melepaskan kekuasaannya dan mengasingkan diri dari Thebes.
Medea (1969)
Film mitologi Yunani klasik berikutnya adalah Medea, sebuah film Italia yang ditulis dan disutradarai oleh Pier Paolo Pasolini berdasarkan mitos kuno Medea. Film ini dibintangi oleh penyanyi opera Maria Callas. Sebagian besar film merupakan penggambaran yang tepat dari mitos Jason dan para Argonaut serta kejadian-kejadian dalam drama Euripides berjudul Medea. Film ini berfokus pada salah satu tokoh utama cerita, Medea, yang dikhianati oleh Jason dan akhirnya berusaha membalas dendam kepadanya dan keluarganya. Film ini dianggap sangat terkenal oleh para kritikus karena penanganan subjeknya yang sangat suram dan penolakan untuk menghindar dari bagian-bagian yang lebih suram dari mitos aslinya.
Orfeus (1950)
Orpheus adalah sebuah drama fantasi romantis yang disutradarai oleh Jean Cocteau dan dibintangi oleh Jean Marais. Film ini merupakan bagian utama dari Trilogi Orphic Cocteau, bersama dengan The Blood of a Poet (1930) dan Testament of Orpheus (1960). Berlatar di Paris, film ini merupakan variasi dari mitologi Yunani tentang Orpheus dan Eurydice, dan sebagian didasarkan pada drama Cocteau tahun 1926 dengan judul yang sama. Film ini dianggap berbelit-belit, aneh, dan sulit dipahami oleh penonton yang tidak berbahasa Prancis. Namun, Orpheus berhasil menjadi film seni berpengaruh yang menjadi ciri khas sinema Prancis pada tahun 1950-an.
Spartacus (1960)
Spartacus dihormati sebagai film klasik dalam genre film mitologi Yunani. Film ini merupakan versi romantis dari peristiwa sejarah, mengisahkan Spartacus, seorang budak Thracian yang bangkit dalam pemberontakan melawan diktator Romawi, Crassus. Penuh dengan cinta, kemenangan, dan tragedi, film ini wajib ditonton bagi penggemar mitologi Yunani. Film ini mungkin paling dikenal karena adegan pertempuran epiknya yang dalam beberapa kasus, membutuhkan ribuan pemeran tambahan di lokasi syuting. Film ini pun berhasil memenangkan empat Oscar dengan enam nominasi dan mendapat penghargaan.
Iphogenia (1977)
Iphigenia adalah film mitologi Yunani ketiga dari sutradara Michael Cacoyannis. Film ini diadopsi dari drama panggung Euripides dengan nama yang sama. Kosahnya mengikuti Iphigenia, putri Agamemnon dan Clytemnestra, saudara perempuan Helen dari Troy, saat ia dan orang-orang di sekitarnya menghadapi pertanyaan yang menantang tentang kehidupan, tugas, dan iman. Setelah manusia menyinggung dewi Artemis, ia memerintahkan Agamemnon untuk mengorbankan putrinya. Kisah dramatis ini berfokus pada pergulatan tentang iman dan tanggung jawab. Meskipun Iphigenia meninggal di akhir cerita, tetapi film ini memilih untuk tidak menunjukkan apakah para dewa menyelamatkannya atau tidak sehingga terbuka untuk interpretasi para penonton.
Baca Juga : Yang Suka Nonton Film Bertemakan Gelap, Jadi Tonton Jangan Terlewatkan!