The Machine Movie – Drama Korea telah dikenal luas akan atmosfernya yang memikat. Premis-premis dramatik seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, pria miliarder yang jatuh cinta pada gadis miskin, ataupun alien yang jatuh ke bumi dan jatuh cinta pada manusia. Topik-topik tersebut selalu bisa menjadi tontonan yang menghibur yang disajikan dari drama-drama Korea. Namun, drama Korea juga terkenal akan premisnya yang mengangkat topik-topik yang realistis.
Kumpulan Drama Korea dengan Cerita Paling Realistis
Berikut Jika Anda lebih menyukai drama Korea dengan tema seperti itu, maka berikut beberapa rekomendasinya untuk Anda:
Incomplete Life
Setelah impiannya menjadi pemain baduk profesional berakhir, Jang Geu-rae (Im Si-wan) dengan enggan memasuki dunia korporat. Tanpa pendidikan yang lebih tinggi atau pengalaman yang berlaku untuk lingkungan kantor, Geu-rae mendekati perannya sebagai pekerja magang untuk perusahaan perdagangan One International melalui sudut pandang baduk, yakni permainan strategi yang penuh dengan pelajaran hidup yang berharga.
Incomplete Life secara ringkas menangkap spektrum luas dari kepribadian yang saling bertentangan dan hal-hal kecil dari pengalaman individu di tempat kerja. Topiknya yang mewakili kehidupan korporat sebenarnya menjadikan serial ini sensasi budaya pada tahun 2014.
My Liberation Notes
Tiga Yeom bersaudara yaitu Ki-jeong (Lee El), Chang-hee (Lee Min-ki), dan Mi-jeong (Kim Ji-won) bekerja di Seoul dan tinggal bersama orang tua mereka di pinggiran kota. Lima hari seminggu, mereka harus menempuh perjalanan tiga jam yang melelahkan dengan transportasi umum. Di akhir pekan, mereka mengisi waktu dengan membantu orang tua mereka mengurus pertanian mereka. Selalu kelelahan dengan siklus hidup, mereka mendambakan kebebasan dari kehidupan mereka yang hampa
Yang dapat mereka lakukan hanyalah diam-diam menatap ke luar jendela selama perjalanan mereka yang melelahkan. Ketika perlawanan mereka muncul, itu terjadi dengan cara yang berbeda. Chang-hee mendambakan kebebasan finansial, Ki-jeong berharap pernikahan dapat menyelamatkannya dari kebosanan, dan Mi-jeong menginginkan rasa hormat tanpa harus menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain. Tak satu pun dari penderitaan keluarga Yeom berasal dari masa lalu yang traumatis, namun berasal dari kenyataan yang tidak dapat dipahami yang menyiksa sekaligus harus dijalani.
Lovestruck in the City
Dalam Lovestruck in the City, sekelompok jurnalis dokumenter memutuskan untuk mendatangi enam narasumber mereka yaitu enam profesional perkotaan berusia akhir 20-an dan awal 30-an. Beberapa mencari cinta pada pandangan pertama dan akhir yang indah, sedangkan yang lain lebih suka menjaga hubungan mereka sebatas fisik. Taktik mereka adalah memerangi kesepian atas profesi yang mereka jalani dengan menyeimbangkannya dengan cinta.
Melanggar tradisi, Lovestruck in the City menyalurkan nuansa komedi romantisnya melalui format dokumenter palsu. Wawancara langsung di mana para tokoh mendiskusikan seks dan keintiman diselingi dengan kejadian “di luar kamera” yang spontan dan kilas balik. Keenam pemeran utama dalam serial ini menyimpan penyesalan, rasa tidak aman, hasrat, dan kebutuhan yang tak terpuaskan. Mereka membandingkan harapan romantis mereka yang muluk dengan kenyataan yang dipenuhi dengan kesalahpahaman, ketidakdewasaan, dan ketakutan.
Just Between Lovers
Lee Kang-doo (Lee Jun-ho) dan Ha Moon-soo (Won Jin-ah) selamat dari keruntuhan bangunan dahsyat yang merenggut nyawa salah satu anggota keluarga mereka masing-masing. Bagi Kang-doo, itu adalah ayahnya, sementara cedera kaki yang dideritanya dalam bencana itu menghancurkan prospek atletiknya. Untuk Moon-soo, dia memiliki trauma atas kehilangan saudara perempuannya karena tragedi dan ibunya karena alkoholisme. Pasangan ini menjadi dekat satu dekade setelah kecelakaan itu ketika mereka berdua ikut membangun gedung baru, berharap dapat menyalurkan rasa sakit mereka ke masa depan yang lebih aman bagi orang lain.
Ikatan keluarga sampai menjadi kekasih antara Kang-doo dan Moon-soo muncul dari puing-puing bencana ini karena tidak ada orang lain yang dapat sepenuhnya memahami kesedihan mereka. Hubungan mereka juga berakar pada kelembutan, dukungan, kegigihan, dan kerentanan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan momen meskipun mengetahui bahwa hari esok tidak pernah ada yang tahu. Melalui drama ini dapat dipahami bahwa meskipun kesedihan tidak dapat dihindari, kita dapat menemukan cara untuk menanggung dampaknya tanpa mengorbankan kebahagiaan.
My Mister
Park Dong-hoon (almarhum Lee Sun-kyun) dan Lee Ji-an (Lee Ji-eun) memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sadari. Dong-hoon adalah seorang insinyur yang baik yang menafkahi ibunya dan dua saudara laki-lakinya yang menganggur. Tetapi perhatiannya yang terbagi telah merusak pernikahannya. Ji-an adalah seorang pekerja sementara yang menyedihkan yang dikejar-kejar oleh rentenir dan hidup pas-pasan. Dia tidak memiliki siapa pun kecuali neneknya yang sakit, yang dia rawat sendiri. Ketika keadaan mempertemukan kedua rekan kerja dan orang asing ini, perbedaan usia dan pengalaman mereka tidak menghalangi mereka untuk saling mengakui dan memvalidasi rasa sakit masing-masing.
My Mister adalah gambaran tentang kelas sosial, kesenjangan kekayaan, kerentanan, akuntabilitas, kekerasan, pelecehan, dan kesehatan mental. Drama ini sangat intim dan bahkan tidak menawarkan penjahat yang jelas atau solusi yang mudah. Dalam serial ini, orang-orang yang sangat putus asa dipaksa ke dalam situasi yang mustahil. Namun, semakin dekat Ji-an dan Dong-hoon, semakin mereka menjadi tempat perlindungan yang saling menyembuhkan.
Fight for My Way
Fight for My Way mengisahkan empat teman yang payah yang kehidupan dewasanya tidak sesuai dengan hasrat ambisius mereka. Fraktur tengkorak mencegah Ko Dong-man (Park Seo-joon) mengejar karier taekwondonya sehingga ia terpaksa bekerja sebagai karyawan pengendalian hama yang tidak dihargai. Choi Ae-ra (Kim Ji-won) menghabiskan waktu berjam-jam melamun, sementara Kim Joo-man (Ahn Jae-hong) dan Baek Seol-hee (Song Ha-yoon) bekerja keras dan masih hidup pas-pasan. Tak satu pun dari mereka memiliki kekayaan ataupun kehormatan, tetapi itu tidak membuat impian mereka menjadi kurang berharga.
Tokoh-tokoh Fight for My Way bukanlah fantasi tentang kekuasaan. Mereka adalah orang-orang normal yang berusaha sebaik mungkin untuk tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkembang terlepas dari keadaan mereka. Kisah bersama Dong-man, Ae-ra, Joo-man, dan Seol-hee serta persahabatan yang terjalin erat adalah bagian terbaik dari Fight for My Way.
Hometown Cha-Cha-Cha
Merasa kesal dengan sistem perawatan kesehatan yang eksploitatif dan tidak bermoral. Dokter gigi Yoon Hye-jin (Shin Min-a) meninggalkan Seoul dan membuka praktik mandiri di Gongjin. Desa pesisir yang sama indahnya tempat ia berlibur bersama mendiang ibunya. Ini bukanlah transisi yang mudah, karena ia sudah terbiasa dengan hiruk pikuk kehidupan kota yang padat. Untunglah Hye-jin memiliki Hong Du-sik (Kim Seon-ho) di sisinya, yaitu tukang serabutan di kota itu.
Hometown Cha-Cha-Cha mengambil pandangan yang lebih indah dan sehat tentang lingkungan pedesaan daripada drama lainnya. Disini banyak diperlihatkan kisah yang realitis, misalnya para nenek hidup mandiri. Pasangan yang bercerai yang mencoba mengasuh anak bersama, dan seorang penyanyi yang sudah pensiun yang mengejar kesuksesan masa lalunya.
Baca Juga : Film Drama Mengharukan Dengan Anjing Sebagai Tokoh Utama