The Machine Movie – Kemajuan komputer mengubah lanskap pembuatan film. Salah satunya adalah pengembangan gambar yang dihasilkan komputer, yang sejak saat itu telah menggantikan animasi gambar tangan dan stop-motion sebagai sarana untuk menciptakan lanskap dan karakter yang fantastis. Seiring berlalunya waktu dan meningkatnya teknologi, CGI (computer-generated imagery) kini dapat menciptakan tempat dan benda yang tampak hampir nyata.
Daftar Pilihan Tontonan Film Fantasi Dengan CGI
Film fantasi merupakan salah satu genre yang sudah hapir dipastikan akan menggunakan efek CGI. Meski begitu, tidak semua film-film tersebut berhasil mengimplementasikan CGI dengan baik, terlebih yang dibuat pada awal-awal kemunculan teknologi ini. Berikut beberapa film fantasi dengan CGI yang dianggap buruk:
Son of the Mask (2005)
Son of the Mask merupakan salah satu film terburuk tahun 2000-an karena alur ceritanya yang berbelit-belit, tidak adanya Jim Carrey, dan CGI-nya yang mengerikan. Para pembuat film ingin menangkap lelucon Tex Avery yang aneh dan berlebihan, tetapi apa yang lucu pada karakter 2D benar-benar mengerikan ketika diterjemahkan ke dalam 3D. Keadaan menjadi lebih buruk ketika Otis mengenakan topeng dan mencoba membunuh Alvey, yang mengakibatkan slapstick yang tidak lucu.
Dungeons & Dragons (2000)
Kerajaan Izmir dilanda kekacauan ketika Permaisuri Savina (Thora Birch) mencoba memberikan lebih banyak hak kepada populasi non-magis. Meskipun ia mampu menjaga ketertiban berkat tongkatnya yang dapat mengendalikan Naga Emas, penyihir jahat Profion (Jeremy Irons) berusaha menentangnya dengan menemukan Tongkat Savrille yang dapat mengendalikan Naga Merah. Namun, lokasi tongkat itu jatuh ke tangan dua pencuri. Maka seorang penyihir bernama Maria (Zoe McLellan) dan seorang kurcaci bernama Elwood (Lee Arenberg) berangkat untuk mencoba dan mengambilnya kembali sebelum Profion dapat menggunakannya untuk menyatakan perang.
CGI hanyalah yang pertama dari daftar panjang masalah pada film Dungeons & Dragons, namun itu adalah salah satu yang paling mencolok. Mantra dan efek magis lainnya tidak berhasil, dan efek layar hijau menciptakan visualisasi yang aneh yang membuat para aktor menonjol seolah-olah berada di dimensi lain. Lalu ada naga, yang terlihat dan bergerak aneh seperti mainan anak-anak.
Cats (2019)
Para animator Cats patut bersimpati, karena mereka bekerja dengan tenggat waktu yang ketat dan terpaksa harus segera menyelesaikan produk yang belum selesai. Hasil akhirnya sudah pasti mengerikan karena wajah manusia para aktor berbenturan dengan bulu CGI yang menutupi tubuh mereka. Belum lagi telinga dan ekor yang tidak selalu bergerak seperti yang diharapkan. Universal mencoba merilis ulang film tersebut dengan sedikit perbaikan pada CGI, tetapi hasilnya tidak banyak berubah sehingga membuat karakternya terlihat tidak nyaman.
The Mummy Returns (2001)
Imhotep (Arnold Vosloo) dibangkitkan oleh sekte yang bertekad mengalahkan Raja Kalajengking (Dwayne Johnson) dan mengklaim kekuasaan atas pasukannya dari dunia bawah. Untuk melakukan ini, mereka memerlukan gelang emas yang dapat membawa mereka ke wilayah kekuasaan Raja Kalajengking yang saat ini dikuasai oleh musuh Imhotep yaitu Rick (Brendan Fraser) dan Evelyn OConnell (Rachel Weisz).
Beberapa efek pada bentuk mumi Imhotep atau pasukan berkepala serigala dari dunia bawah tampak ganjil. Tetapi yang membuat CGI dalam The Mummy Returns begitu terkenal adalah Raja Kalajengking itu sendiri. Ia terlihat seperti campuran raksasa antara manusia dan kalajengking dengan wajah Dwayne Johnson. Film ini dirilis bersamaan dengan The Lord of The Rings yang mana CGI-nya sudah sangat modern dan luar biasa. Sehingga sulit bagi penonton untuk tidak membandingkan keduanya.
Fire & Ice: The Dragon Chronicles (2008)
Ketika seekor naga api yang marah menyerang kerajaan Carpia, seorang pemburu naga legendaris dipanggil untuk membunuhnya. Sayangnya, dia sudah meninggal sedangkan putranya bernama Gabriel (Tom Wisdom) belum teruji kemampuannya. Namun, dia dan temannya Sangimel (John Rhys-Davies) dikontrak untuk membunuh binatang buas itu, dan tak sengaja mengungkap konspirasi tersembunyi.
Film ini diproduksi dengan anggaran rendah yang terlihat pada naga-naganya. Ikan pari manta merupakan pilihan kreatif untuk desain naga, tetapi idenya dikecewakan oleh betapa buruknya model-model yang dirender. Tidak ada gerakan naga yang terasa nyata, dan tekstur mereka yang buruk mengacaukan imajinasi dan harapan penonton.
The Nutcracker in 3D (2010)
Albert Einstein (Nathan Lane) mengunjungi keponakannya Mary (Elle Fanning) dan Max (Aaron Michael Drozin). Dia memberi mereka hadiah berupa rumah boneka dan pemecah kacang. Malam itu, pemecah kacang yang bernama NC (Shirley Henderson dan Charlie Rowe) hidup kembali, dan Mary mengetahui bahwa ia dulunya manusia hingga kerajaannya diambil alih oleh Raja Tikus (John Turturro). Untuk mengalahkannya, mereka harus menghancurkan pabrik Raja Tikus yang membakar mainan anak-anak.
Andrei Konchalovsky mengatakan bahwa The Nutcracker dalam 3D merupakan proyek kesukaannya selama lebih dari dua puluh tahun, tetapi hasilnya adalah film keluarga yang membingungkan. The Nutcracker terlihat menyeramkan dengan mata tak bernyawa di wajah tanpa ekspresi. Lalu ada Raja Tikus yang wajahnya berubah menjadi mulut tikus CGI yang sangat murahan setiap kali ia berteriak.
The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2 (2012)
Renesmee adalah alasan utama mengapa The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2 masuk dalam jajaran film dengan CGI terburuk di tahun 2010-an. Wajahnya tidak enak dipandang saat masih bayi dan tidak pernah sesuai dengan emosinya. Kabarnya rencana awalnya adalah menggunakan boneka sebagai Renesmee ini. Tetapi mereka akhirya beralih ke CGI meski hal ini juga tidak menghasilkan karakter Renesmee bayi yang terlihat nyata.
Beowulf (2007)
Ketika Raja Hrothgar (Sir Anthony Hopkins) dan orang-orangnya merayakan pembukaan aula mead baru. Mereka membangkitkan amarah Grendel (Crispin Glover) yang membantai banyak dari mereka dalam kemarahannya. Untuk menghadapi monster itu, Hrothgar memanggil Beowulf (Ray Winstone) yang merupakan seorang prajurit Geatish yang telah membangun reputasinya sebagai pembunuh monster. Meskipun Beowulf mengalahkan Grendel, ia segera berhadapan dengan ibu Grendel (Angelina Jolie) dan rahasia gelap dari masa lalu Hrothgar.
Beowulf jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti semua film motion capture Robert Zemeckis di mana model-modelnya gagal di render dengan baik. Meskipun wajah dan gerakan karakternya seperti nyata, tubuh mereka terasa tanpa bobot, dan kulit mereka tampak seperti plastik . Animasi terburuk muncul selama adegan aksi, di mana darah tampak seperti selai kental.
Artemis Fowl (2020)
Sulit dipercaya bahwa efek untuk Artemis Fowl dilakukan oleh Industrial Light & Magic. Perusahaan yang sama yang mengerjakan Star Wars, Jurassic Park, dan sebagian besar film Marvel. Kualitasnya sangat bervariasi di sepanjang film, dengan bagian terburuk muncul selama rangkaian aksi atau saat Mulch merentangkan mulutnya hingga sangat besar. Ditambah dengan bagaimana film tersebut meredam sisi jahat Artemis. Tidak mengherankan mengapa film ini dianggap sebagai salah satu film Disney terburuk.
Baca Juga : Rekomendasi Film Fantasi Terbaru dan Seru untuk Ditonton