Fakta Menarik Comedy Film yang Ternyata Mengagetkan

Ada kepercayaan yang ramai dan luas diketahui banyak kalangan, bahwa humor memang baik untuk kesehatan. Manfaat selera humor dan tertawa katanya berkaitan dengan hasil kesehatan seseorang yang dapat dibuktikan kebenarannya. Diklaim juga bahwa tertawa kecil dapat membantu mengurangi rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, baik untuk jantung, dan menurunkan tekanan darah.

Penelitian tentang manfaat kesehatan dari humor dan tawa bagi kesehatan telah menghasilkan keputusan yang beragam, namun, dengan sebagian besar klaim tersebut memang ada yang tidak berdasar atau setidaknya dibesar-besarkan. Tapi sepertinya hal tersebut tidak perlu dibahas lebih lanjut, sebab kali ini yang akan dibahas mengenai comedy film yang banyak dintonton masyarakat.

Studi yang paling kuat tentang film yang bergenre komedi ini dan kesehatan biasanya hanya menunjukkan sedikit kelegaan dari rasa sakit karena paparan humor. Sehingga dengan menonton film komedi, setidaknya bisa bantu meringankan gejala suatu penyakit bahkan membuatnya jadi lebih ringan. Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan secara meyakinkan bahwa humor dapat membantu seseorang pulih dari penyakit serius.

Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kaitannya antara humor dan kesehatan adalah dengan melihat kesehatan orang – orang yang sering bergelut di dunia komedi. Seperti dunia berfilman yang bergenre comedy tadi, sebab mereka menggunakan humor sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Komedian tunggal dan artis improvisasi, misalnya. Mereka juga tidak hanya menggunakan humor sebagai bagian dari profesi mereka, mereka juga menunjukkan tingkat kemampuan humor tertinggi. Jadi, jika humor baik untuk kesehatan kita, namun lain bagi para komedian yang seharusnya mendapatkan manfaat paling banyak dari hal tersebut.

Humor dalam Comedy Film Seperti Cerita Kematian

Meskipun sering diklaim bahwa humor dalam comedy film dapat memperpanjang hidup, penelitian sebenarnya menemukan yang sebaliknya. Demikian pula, para peneliti telah menemukan bahwa tingkat kematian seorang komedian lebih banyak sepanjang masa dibandingkan dengan yang lainnya. Studi lain menemukan bahwa komedian tunggal meninggal pada usia lebih muda daripada aktor komedi dan drama.

Namun, penelitian ini agak terbatas hasilnya karena hanya melibatkan komedian pria, dan sebagian besar dari mereka sudah meninggal. Selain itu, berfokus pada komedian paling terkenal dapat menyebabkan hal ini menjadi bias.

Para seniman yang sering melakukan seni peran improvisasi menunjukkan juga bahwa mereka mengalami lebih banyak infeksi, yang berlangsung lebih lama Mungkin ini juga yang dikatakan dalam agama, bahwa memang sebaiknya tidak boleh tertawa secara berlebihan. Selain bisa menyebabkan penyakit hingga kematian, namun juga bisa membuat seseorang hatinya jadi berwarna hitam.

comedy film lebih banyak membuat orang bahagia

Jika comedy film lebih banyak membuat orang bahagia, tertawa bahkan bahagia juga. Namun nyatanya ternyata hal ini membuat para comedian itu atau orang yang membuat penonton tertawa, mengalami beberapa kesulitan. Seperti penyakit yang diakibatkan terlalu banyak tertawa, atau juga karena sebetulnya apa yang mereka lakukan berbeda dengan realita masalah yang sedang dihadapi.  Jadi, melakukan berkomedi juga tidak hanya membantu sistem kekebalan tubuh Anda, tetapi juga dapat merusak kesehatan Anda.

Ada kemungkinan bahwa kehidupan para seniman improvisasi lebih menegangkan daripada kehidupan orang kebanyakan. Menjadi komedian itu sulit, dengan tingkat persaingan yang tinggi dan jaminan kerja yang rendah. Sangat sedikit calon komedian yang mampu memiliki karier yang sukses, dan sebagian besar pada akhirnya harus bekerja di bidang lain. Bekerja di depan banyak orang juga dapat membuat seniman improvisasi terpapar penyakit menular. Faktor-faktor ini tidak terkait langsung dengan humor, tetapi lebih pada gaya hidup setiap komedian yang tampil di depan banyak orang.

Ada juga kemungkinan lain. Bukti menunjukkan bahwa orang dengan selera humor yang tinggi terlalu optimis tentang kesehatan mereka sendiri, dan menganggap risiko kesehatan potensial kurang serius, bahkan terlibat dalam perilaku yang lebih berisiko. Pada akhirnya, ini akan membuat mereka lebih sakit dibandingkan dengan orang yang menganggap serius masalah kesehatan mereka.

Intinya adalah bahwa penelitian ini tidak banyak mendukung anggapan umum bahwa humor baik untuk kesehatan Anda, dan sebenarnya banyak ditemukan informasi juga bahwa karier dalam profesi yang berhubungan dengan humor dikaitkan dengan masalah kesehatan yang lebih tinggi. Namun, kita perlu berhati – hati dalam mengambil kesimpulan, karena ini adalah studi korelasional dan tidak menyiratkan hubungan sebab akibat.

Cara Anak – Anak Mengolah Selera Humor dalam Comedy Film

Tentu saja, anak – anak tidak sepenuhnya tidak memiliki selera humor. Elemen utama yang dibutuhkan agar selera humor dapat berkembang pada anak – anak adalah dengan sosialisasi. Atau coba sering mengajaknya menonton comedy film yang diizinkan untuk dilihat oleh usia anak – anak.

Anak-anak harus memahami bahwa mereka berbagi pengalaman dengan orang lain sebelum mereka dapat mulai membangun rasa humor. Psikolog percaya bahwa interaksi sosial yang lucu seperti ini sebenarnya memfasilitasi perkembangan kognitif anak.

Namun, seorang anak perlu memiliki beberapa keterampilan kognitif dasar untuk mengomunikasikan lelucon (selain sekadar membuat wajah lucu). Yang terpenting adalah imajinasi, kemampuan untuk mengambil perspektif dan bahasa yang berbeda. Tidak ada juga teori pasti yang dapat menunjukkan tahap perkembangan humor yang spesifik terkait usia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *